Kangkung
Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) adalah tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan ditanam sebagai makanan. Kangkung banyak
dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan
merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan
berair.
Masakan
kangkung yang populer adalah ca kangkung bumbu tauco atau terasi.
Ada dua
bentuk kangkung yang dijual di pasaran. Yang pertama adalah kangkung berdaun
licin dan berbentuk mata panah, sepanjang 10-15 cm. Tumbuhan ini memiliki
batang berongga yang menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak
pada pangkal daun. Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan bunga
bewarna putih, yang menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih.
Jenis kedua adalah dengan daun sempit memanjang, biasanya tersusun menyirip
tiga.
Kangkung
budidaya terbagi ke dalam empat kelompok kultivar. Kangkung sawah (Kelompok Lowland) adalah
kelompok yang paling dikenal, tumbuh meliar di rawa-rawa dangkal dan persawahan
yang terbengkalai. Ini yang secara tradisional dimakan orang. Kelompok
berikutnya adalah kangkung darat atau Kelompok Alba, pernah dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir. tetapi nama ini
sekarang dianggap tidak valid. Kangkung darat berdaun lebih sempit dan lebih
adaptif pada lahan kering, sehingga dapat ditanam di tegalan atau bahkan kebun.
Kelompok berikutnya adalah kangkung berdaun keunguan atau Kelompok Rubra. Kelompok
ini daun dan bunganya memiliki semu warna merah atau ungu, berdaun agak lebar
tetapi juga adaptif pada lahan kering. Kelompok terakhir adalah kangkung kering
atau Kelompok Upland, dikenal dalam bahasa Kanton sebagai hon ngung choi.
Produksi
Ada dua jenis penanaman diusahakan: kering
dan basah. Dalam keduanya, sejumlah besar bahan organik (kompos)
dan air diperlukan agar tanaman ini dapat tumbuh dengan subur. Dalam penanaman
kering, kangkung ditanam pada jarak 5 inci pada batas dan ditunjang dengan kayu
sangga. Kangkung dapat ditanam dari biji benih atau keratan akar. Ia sering
ditanam pada semaian sebelum dipindahkan di kebun. Daun kangkung dapat dipanen
setelah 6 minggu ia ditanam.
Jika penanaman basah digunakan, potongan
sepanjang 12-inci ditanam dalam lumpur dan dibiarkan basah. Semasa kangkung tumbuh,
kawasan basah ditenggelami pada tahap 6 inci dan aliran air perlahan digunakan.
Aliran air ini kemudian dihentikan apabila tanah harus digemburkan. Panen dapat
dilakukan 30 hari setelah penanaman. Apabila pucuk tanaman dipetik, cabang dari
tepi daun akan tumbuh lagi dan dapat dipanen setiap 7-10 hari.
Semasa berbunga, pucuk kangkung tumbuh dengan
lambat, tetapi pembajakan tanah dan panen cenderung menggalakkan lebih banyak
daun yang dihasilkan.
Manfaat
Hampir
keseluruhan tanaman muda dapat dimakan. Karena kangkung tua berserat kasar,
pucuk yang muda lebih digemari. Ia dapat dimakan mentah atau dimasak seperti bayam.
Kangkung sering juga digoreng sebagai cah. Plecing kangkung merupakan menu yang terkenal dari daerah Lombok.
No comments:
Post a Comment