Kacang tanah
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah tanaman polong-polongan atau legum anggota suku Fabaceae yang dibudidayakan, serta menjadi
kacang-kacangan kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman yang
berasal dari benua Amerika ini tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1
hingga 1½ kaki) dengan daun-daun kecil tersusun majemuk.
Tanaman ini
adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang
bogor, Voandziea subterranea yang buahnya
mengalami pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena
cahaya, proses pematangan biji terganggu.
Di Indonesia,
ia dikenal pula sebagai kacang una,
suuk (Sd.), kacang
jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, serta kacang
banggala. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai bahasa
Inggris: peanut, groundnut.
Manfaat
Tanaman
Kacang tanah bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak, sedang bijinya
dimanfaatkan sebagai sumber protein nabati , minyak dan lain-lain.
Sebagai
tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya protein dan lemak. Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di
dalam polongnya), digoreng, atau disangrai. Di Amerika Serikat, biji kacang
tanah diproses menjadi semacam selai dan merupakan industri pangan yang
menguntungkan. Produksi minyak kacang tanah mencapai sekitar 10% pasaran minyak
masak dunia pada tahun 2003 menurut FAO. Selain dipanen biji atau polongnya, kacang tanah juga dipanen hijauannya (daun
dan batang) untuk makanan ternak atau merupakan pupuk
hijau.
Jenis Tanaman
Kacang tanah
budidaya di Indonesia dibagi menjadi dua tipe
·
Tipe tegak
Jenis Kacang
ini tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya terdapat pada ruas-ruas
dekat rumpun, umumnya pendek genjah dan kemasakan buahnya serempak.
·
Tipe menjalar.
Jenis ini
tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang, buah terdapat pada
ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah dan umnya berumur panjang. Tipe menjalar
lebih disukai karena memiliki potensi hasil lebih tinggi.
Kandungan Gizi
Kacang tanah
kaya dengan lemak, mengandungi protein yang tinggi, zat besi, vitamin E dan
kalsium, vitamin B kompleks dan Fosforus, vitamin A dan K, lesitin, kolin dan
kalsium. Kandungan protein dalam kacang tanah adalah jauh lebih tinggi dari daging, telur dan kacang soya. Mempunyai rasa yang manis dan banyak digunakan untuk membuat beraneka
jenis kue.
Kacang tanah
juga dikatakan mengandung bahan yang dapat membina ketahanan tubuh dalam
mencegah beberapa penyakit. Mengkonsumsi satu ons kacang tanah lima
kali seminggu dilaporkan dapat mencegah penyakit jantung. Kacang tanah bekerja
meningkatkan kemampuan pompa jantung dan menurunkan resoki penyakit jantung
koroner. Memakan segenggam kacang tanah setiap hari terutama pesakit kencing
manis dapat membantu kekurangan zat.
Kacang tanah
mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda dan Omega 9 yang merupakan lemak tak
jenuh tunggal. Dalam 1 ons kacang tanah terdapat 18 gram Omega 3 dan 17 gram Omega 9. Kacang tanah mengandung fitosterol yang justru dapat menurunkan kadar
kolesterol dan level trigliserida, dengan cara menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang
disirkulasikan dalam darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati, serta tetap menjaga HDL kolesterol. Kacang
tanah juga mengandung arginin yang dapat merangsang tubuh untuk
memproduksi nitrogen monoksida yang berfungsi untuk melawan bakteri tuberkulosis.
Kajian-kajian
menunjukkan kacang tanah dapat sebagai penurun tekanan darah tinggi dan juga
kandungan kolestrol dalam darah, berkesan untuk melegakan penyakit hemofilia atau kecenderungan mudah berdarah, penyakit keputihan dan insomnia. Namun Kacang tanah sangat dicegah pada
mereka yang menghadapi penyakit jenis kanker
payudara dan yang mempunyai
masalah jerawat atau acne juga dinasihatkan berhenti
mengonsumsi kacang tanah.
Sumber :
Kasno A. 2004. Pencegahan infeksi Aspergillus
flavus dan kontaminasi alfatoksin pada kacang tanah. J Litbang Pertanian 23(3):75.
No comments:
Post a Comment